Terbaru - Kisah Wali Syekh Ahmad Al-Mutamakkin. Kyai Cebolek
Kisah Wali Syekh Ahmad al-Mutamakkin.
Kiai Cebolek adalah sebutan untuk seorang ulama besar yang bernama Syekh Ahmad al-Mutamakkin. Beliau disebut-sebut sebagai salah satu “Wali Allah” yang sangat berpengaruh pada zamannya. Beliau juga diterima oleh masyarakat karena menggunakan strategi yang arif, dengan menghormati khazanah tradisi lokal yang sudah mengakar. Kebijaksanaan, kearifan, dan kedalaman wawasan keilmuan serta spritualitas Kiai Cebolek ini yang menjadi modal penting dalam dakwah Islamnya di tanah Jawa.
Baca Juga
Buku yang berjudul “Suluk Kiai Cebolek:
Dalam Konflik Keberagamaan dan Kearifan Lokal” karya Ubaidillah Achmad dan Yuliyatun Tajuddin ini mencoba mengurai kisah kontroversi dan kemasyhuran sosok Kiai Cebolek. Ada tiga hal yang mempengaruhi kemasyhuran Kiai Cebolek yaitu Pertama, Kiai Cebolek menguasai ilmu-ilmu keislaman (syari’ah), bidang kalam, bidang fiqih, dan bidang tasawuf. Kedua, Kiai Cebolek menguasai elemen-elemen kebudayaan lokal yang bersifat non-Islam, khususnya kisah pewayangan (kisah Bima dan Dewa Ruci), dan memanfaatkan tradisi lokal itu sebagai medium untuk menyampaikan ajaran Islam tanpa melanggar ketentuan syariat yang sudah dipahaminya. Ketiga, komitmen Kiai Cebolek pada gerakan kultural-kerakyatan dengan tidak terpengaruh bingar-bingar kekuasaan yang banyak menggoda para tokoh agama.
Selain itu, dalam buku ini disinggung juga perspektif KH Abudarahman Wahid (Gus Dur) mengenai Kiai Cebolek, bahwa gerakan Kiai Cebolek diakui sebagai gerakan “Pribumusasi Islam”. Sehingga kita bisa menengok cara-cara konsep “Pribumusasi Islam” itu sendiri lewat pandangan Kiai Cebolek. Pribumisasi yang diterapkan oleh Kiai Cebolek merupakan sebuah fase kesadaran ide, yakni kesadaran atau realisasi tentang gagasan yang mampu membentuk sikap dan kepribadinan individu yang direalisasikan dalam keimanan dan amal perbuatan.
Dari apa yang telah dipaparkan, secara sederhana buku ini bukan sekedar utopia atau juga bukan sekedar definisi ideologis. Sebab dakwah yang dilakukan Kiai Cebolek yakni menembus langsung dalam jantung eksistensial manusia, yakni totalitas manusia sebagai “sebaik-baik ciptaan”. Melainkan dakwah yang menyentuh semua aspek mulai dari amal perbuatan, pemikiran, kejiwaan, dan rohani itu sendiri.
Pembangunan perspektif dakwah dari sosok Kiai Cebolek yang terkisah secara apik dalam buku ini, tentunya sangat cocok sekali bagi kalangan Muslim terutama di ranah Nusantara untuk membacanya. Mengenal dan meneladani beliau sebagai ulama besar yang menjunjung tinggi kearifan lokal serta amal perbuatan dan kerohanian melalui suluk-suluknya, pastilah sangat diharapkan. Namun, bagi sebagian kalangan mungkin saja ada yang menentang perspektif ini dengan alasan kontroversialnya Kiai Cebolek seperti halnya Syekh Siti Jenar.
Belum ada Komentar untuk "Terbaru - Kisah Wali Syekh Ahmad Al-Mutamakkin. Kyai Cebolek"
Posting Komentar